Beranda Pengumuman Login Berita FAQ
MI-NU-UP

MI NU UNGGULAN PARAMADINA

"Mewujudkan Pendidikan Yang Unggul, Berprestasi, Menguasai Iptek Dan Berakhlakul Karimah"

MI NU Unggulan Paramadina

Menciptakan Suasana Madrasah Yang Islami dan Mengamalkan Ajaran Ahlusunnah Waljama'ah

MI NU Unggulan Paramadina

Menyelenggarakan Pembelajaran Yang Aktif, Kreatif, Inovatif, dan Berwawasan Teknologi

MI NU Unggulan Paramadina

Menciptakan Madrasah Sebagai Pusat Pengembangan Ilmu Pengetahuan Serta Peningkatan Akhlakul Karimah

MI NU Unggulan Paramadina

Menjadikan Al-Qur'an Menjadi Kajian Dan Hafalan Peserta Didik

MI NU Unggulan Paramadina

Membangun Citra Madrasah Sebagai Mitra Terpercaya Masyarakat

Koding Masuk Kurikulum

Admin MI NU Unggulan Paramadina 1 week ago 67 views
Artikel Koding Masuk Kurikulum

Koding Masuk Kurikulum, Tantangan Baru Dunia Pendidikan

Oleh Lasdi, S.Ag.,M.Pd.I.,Gr


Masuknya koding ke dalam kurikulum menandai babak baru dunia pendidikan. Keputusan ini dibaca sebagai sinyal kuat bahwa sekolah tidak lagi cukup mengajarkan baca, tulis, dan hitung dalam pengertian lama. Di era digital, kemampuan berpikir komputasional menjadi kebutuhan dasar. Namun di balik optimisme itu, koding juga membawa tantangan besar yang tidak sederhana.

Koding sering dipahami sebatas keterampilan teknis menulis baris perintah komputer. Padahal esensinya jauh lebih luas. Koding melatih logika, ketelitian, kreativitas, dan kemampuan memecahkan masalah. Inilah kompetensi yang dibutuhkan generasi masa depan. Dunia kerja, industri, bahkan kehidupan sosial semakin bergantung pada teknologi digital yang terus berkembang.

Karena itu, keputusan memasukkan koding ke dalam kurikulum tampak logis dan visioner. Pendidikan tidak boleh tertinggal dari perubahan zaman. Sekolah dituntut menyiapkan peserta didik agar tidak hanya menjadi pengguna teknologi, tetapi juga memahami cara kerja teknologi itu sendiri. Dari sudut pandang ini, koding adalah investasi masa depan.

Namun, kebijakan yang baik di atas kertas belum tentu mudah diterapkan di lapangan. Tantangan pertama datang dari kesiapan sekolah. Tidak semua sekolah memiliki sarana memadai, mulai dari perangkat komputer, jaringan internet, hingga ruang belajar yang mendukung pembelajaran digital. Ketimpangan infrastruktur ini berpotensi menciptakan jurang baru dalam kualitas pendidikan.

Tantangan berikutnya adalah sumber daya manusia. Guru menjadi aktor kunci dalam implementasi koding. Sayangnya, banyak guru belum memiliki latar belakang atau pengalaman mengajar koding. Pelatihan yang singkat dan bersifat teknis sering kali belum cukup untuk membangun kepercayaan diri guru dalam mengajar. Jika tidak diantisipasi dengan serius, koding berisiko menjadi mata pelajaran yang dijalankan sekadarnya.

Di sisi lain, beban kerja guru juga patut menjadi perhatian. Masuknya koding sering kali dipersepsikan sebagai tambahan tugas, bukan sebagai bagian dari penguatan pembelajaran. Tanpa pendekatan yang tepat, guru bisa merasa tertekan dan kewalahan. Padahal, keberhasilan koding sangat bergantung pada kesiapan mental dan pedagogis para pendidik.

Peserta didik pun menghadapi tantangan tersendiri. Tidak semua siswa memiliki akses teknologi yang sama di rumah. Sebagian sudah akrab dengan gawai dan komputer, sementara yang lain masih sangat terbatas. Perbedaan ini memengaruhi kecepatan dan kualitas pembelajaran. Jika tidak dikelola dengan bijak, koding justru bisa memperlebar kesenjangan antarsiswa.

Lebih jauh, muncul pertanyaan penting tentang pendekatan pembelajaran. Apakah koding harus diajarkan sebagai mata pelajaran tersendiri, atau diintegrasikan dengan mata pelajaran lain? Apakah fokusnya pada penguasaan bahasa pemrograman, atau pada pola berpikir logis dan kreatif? Jawaban atas pertanyaan ini menentukan arah dan makna koding dalam pendidikan.

Banyak pakar pendidikan menekankan bahwa koding tidak harus dimulai dari hal yang rumit. Pada jenjang dasar, koding bisa diperkenalkan melalui permainan logika, aktivitas unplugged, dan proyek sederhana yang menumbuhkan cara berpikir sistematis. Pada jenjang lebih tinggi, barulah diperkenalkan pada bahasa pemrograman yang relevan. Pendekatan bertahap ini penting agar koding tidak menjadi momok baru di sekolah.

Peran pemimpin pendidikan menjadi sangat krusial. Kepala sekolah dituntut mampu membaca arah kebijakan, mengelola perubahan, dan menciptakan iklim belajar yang adaptif. Tanpa kepemimpinan yang visioner, koding berisiko berhenti sebagai program administratif, bukan transformasi pembelajaran.

Pemerintah dan pemangku kebijakan juga memegang tanggung jawab besar. Koding tidak bisa dilepas begitu saja kepada sekolah tanpa dukungan nyata. Dibutuhkan peta jalan yang jelas, pendampingan berkelanjutan, serta kebijakan yang sensitif terhadap kondisi daerah. Pendidikan yang adil menuntut perlakuan yang proporsional, bukan standar seragam tanpa mempertimbangkan realitas.

Pada akhirnya, koding masuk kurikulum adalah sebuah keniscayaan. Menolak perubahan bukan pilihan bijak di tengah laju teknologi yang tak terbendung. Namun menerima perubahan tanpa kesiapan juga berisiko menimbulkan masalah baru. Tantangan dunia pendidikan hari ini bukan sekadar mengajarkan koding, melainkan memastikan koding benar-benar bermakna bagi peserta didik.

Koding seharusnya menjadi alat untuk memanusiakan Pendidikan, membantu siswa berpikir kritis, kreatif, dan bertanggung jawab dalam menghadapi masa depan digital. Jika dikelola dengan tepat, koding bisa menjadi jembatan menuju pendidikan yang relevan dan berdaya saing. Jika tidak, ia hanya akan menjadi mata pelajaran baru dengan masalah lama.

Bulletin Paramadina News-Edisi Desember 2025 MI NU Unggulan Paramadina


Penulis: Lasdi, S.Ag., M.Pd.I., Gr

Kepala MI NU Unggulan paramadina

(Mahasiswa Program Doktor Unwahas-Konsultan Pendidikan dan Pemerhati Pendidikan )


Informasi

Berita Terkait

Peran Strategis Waka Kurikulum dalam Meningkatkan Kualitas Pembelajaran
Artikel
10 hours ago 65

Peran Strategis Waka Kurikulum dalam Meningkatkan Kualitas Pembelajaran

Peran Strategis Waka Kurikulum dalam Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Oleh Lasdi, S.Ag.,M.Pd.I.,Gr Di balik kelas-kelas yang berjalan tertib, pembelajaran yang terencana, serta evaluasi yang teruk...

Selengkapnya
Pendidikan Anak Inklusi
Artikel
1 day ago 53

Pendidikan Anak Inklusi

Pendidikan Anak Inklusi: Merangkul Perbedaan, Menumbuhkan Harapan Oleh Lasdi, S.Ag.,M.Pd.I.,Gr Di sebuah ruang kelas yang sederhana, anak-anak duduk berdampingan dengan latar belakang dan kemampuan...

Selengkapnya
Gaya Kepemimpinan Kepala Madrasah yang Membuat Guru Nyaman  dan Berkinerja Optimal
Artikel
2 days ago 103

Gaya Kepemimpinan Kepala Madrasah yang Membuat Guru Nyaman dan Berkinerja Optimal

Gaya Kepemimpinan Kepala Madrasah yang Membuat Guru Nyaman  dan Berkinerja Optimal Oleh Lasdi, S.Ag.,M.Pd.I.,Gr Di sebuah madrasah yang hidup, suasana kerja bukan hanya ditentukan oleh kurikulum at...

Selengkapnya