Memahami Gaya Belajar Siswa:
Visual, Auditori, dan Kinestetik untuk Pembelajaran yang Lebih Efektif
Oleh Lasdi, S.ag.,M.Pd.I.,Gr
Membongkar Rahasia Belajar Siswa di Kelas
Setiap hari guru berdiri di depan kelas menghadapi puluhan siswa dengan latar belakang, karakter, dan kemampuan yang berbeda. Mereka berbagi ruang yang sama, tetapi tidak selalu berbagi cara belajar yang sama. Ada yang cepat menangkap pelajaran lewat gambar, ada yang lebih memahami lewat penjelasan verbal, dan ada pula yang baru mengerti setelah bergerak dan mempraktikkan langsung.
Inilah yang disebut gaya belajar, sebuah konsep penting yang menentukan bagaimana seorang siswa menerima, mengolah, dan memahami informasi. Tiga gaya belajar yang paling dikenal adalah Visual, Auditori, dan Kinestetik (VAK). Memahami ketiganya bukan hanya penting, tetapi mendesak, terutama bagi guru yang ingin menciptakan pembelajaran yang efektif dan dekat dengan kebutuhan peserta didik.
Visual: Menangkap Pelajaran Lewat Mata
Siswa visual adalah tipe yang belajar paling baik melalui penglihatan. Mereka lebih mudah memahami informasi yang disajikan dalam bentuk:
• gambar atau diagram,
• grafik dan peta konsep,
• warna yang membedakan ide,
• slide presentasi, poster, dan ilustrasi,
• tulisan yang rapi, berurutan, dan terstruktur.
Ketika guru hanya menyampaikan materi secara verbal tanpa visualisasi, siswa tipe ini sering kali “kehilangan jejak”. Tetapi ketika gambar, grafik, dan warna hadir, pemahaman mereka meningkat drastis.
Di era digital, siswa visual sebenarnya memiliki keuntungan. Banyak aplikasi pembelajaran, video edukasi, hingga infografik yang bisa mengakomodasi kemampuan mereka. Guru hanya perlu memadukan materi dengan tampilan visual yang menarik agar mereka merasa “melihat pengetahuan secara nyata”.
Auditori: Belajar Lewat Mendengar dan Berdiskusi
Berbeda dengan siswa visual, tipe auditori adalah mereka yang menangkap pelajaran melalui suara. Mereka memahami materi dengan:
• mendengarkan penjelasan guru,
• berdiskusi dengan teman,
• mendengarkan rekaman pembelajaran,
• belajar dengan membaca keras,
• menjelaskan kembali materi secara lisan.
Siswa auditori biasanya memiliki kemampuan berbicara yang baik dan senang mengungkapkan pendapat. Namun, mereka juga mudah terdistraksi oleh suara lain di kelas. Tantangannya adalah menjaga fokus.
Guru dapat membantu siswa auditori dengan metode pembelajaran seperti tanya jawab, diskusi kelompok, debat ringan, atau storytelling. Kelas yang memberi ruang dialog akan membuat tipe auditori berkembang secara optimal.
Kinestetik: Belajar Melalui Gerakan dan Pengalaman Langsung
Siswa kinestetik adalah tipe yang belajar paling baik dengan bergerak, menyentuh, atau mempraktikkan langsung. Mereka sering dianggap “aktif” bahkan “tidak bisa diam”, padahal sebenarnya mereka sedang mengekspresikan gaya belajar bawaan.
Tipe kinestetik memahami pelajaran melalui:
• praktik langsung,
• eksperimen,
• permainan edukatif,
• simulasi peran (role play),
• aktivitas yang melibatkan gerakan tubuh.
Ketika hanya duduk dan mendengarkan, mereka mudah bosan dan kehilangan fokus. Tetapi ketika pembelajaran dibuat aktif, siswa kinestetik justru menjadi paling menonjol. Guru dapat memfasilitasi siswa kinestetik dengan kegiatan outdoor learning, percobaan laboratorium, proyek kreatif, hingga pembelajaran berbasis permainan yang membuat mereka ikut terlibat secara fisik.
Mengapa Guru Perlu Memahami Gaya Belajar?
Di era pembelajaran modern, pendekatan satu metode untuk semua siswa sudah tidak relevan lagi. Guru harus mengadopsi pembelajaran yang adaptif, fleksibel, dan mengakomodasi perbedaan individu.
Memahami gaya belajar membantu guru untuk:
• menciptakan kelas yang inklusif,
• mengurangi siswa tertinggal karena salah metode,
• meningkatkan motivasi belajar,
• menurunkan tingkat kebosanan,
• membangun hubungan yang lebih dekat dengan siswa,
• dan tentu saja, meningkatkan hasil belajar secara signifikan.
Ketika guru memahami kebutuhan belajar masing-masing siswa, kelas tidak hanya menjadi ruang transfer informasi, tetapi menjadi tempat semua anak merasa dihargai dan diperhatikan.
Kombinasi yang Tepat Menciptakan Pembelajaran yang Efektif
Harus dipahami bahwa tidak ada siswa yang hanya visual, hanya auditori, atau hanya kinestetik. Sebagian besar memiliki kombinasi dari ketiganya, hanya saja ada satu yang lebih dominan.
Oleh karena itu, guru disarankan menggunakan strategi pembelajaran multi-sensori, yaitu metode yang melibatkan penglihatan, pendengaran, dan gerakan secara bersamaan. Dengan cara ini, materi lebih mudah dipahami oleh semua siswa, terlepas dari gaya belajar mereka masing-masing.
Contohnya:
• Menjelaskan konsep (auditori), sambil menampilkan infografik (visual), lalu mengajak siswa membuat proyek sederhana (kinestetik).
• Menggunakan video (visual + auditori), kemudian meminta siswa membuat simulasi (kinestetik).
• Menggunakan peta pikiran (visual), diskusi kelompok (auditori), dan permainan peran (kinestetik).
Semakin kaya metode pembelajaran, semakin besar peluang siswa memahami pelajaran dengan baik.
Mewujudkan Pembelajaran yang Humanis dan Efektif
Pada akhirnya, memahami gaya belajar siswa bukan hanya tentang teknik mengajar, tetapi tentang sikap empati. Guru yang peduli terhadap cara belajar siswanya sedang membangun pembelajaran yang lebih manusiawi. Mereka memahami bahwa setiap anak unik, hadir dengan cara dan ritme belajar yang berbeda.
Ketika guru mampu melihat perbedaan ini sebagai kekayaan, bukan hambatan, pembelajaran akan menjadi lebih hidup, menyenangkan, dan bermakna.
Gaya belajar bukan sekadar teori Pendidikan, ini adalah jembatan penting untuk menghubungkan guru dengan dunia belajar siswa. Dengan memahami visual, auditori, dan kinestetik, guru tidak hanya mengajar lebih efektif, tetapi juga membentuk generasi yang belajar sesuai potensinya masing-masing.
Bulletin Paramadina News-Edisi Nopember 2025 MI NU Unggulan Paramadina
Penulis: Lasdi, S.Ag., M.Pd.I., Gr
Kepala MI NU Unggulan paramadina
(Mahasiswa Program Doktor Unwahas-Konsultan Pendidikan dan Pemerhati Pendidikan )
Peran Strategis Waka Kurikulum dalam Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Oleh Lasdi, S.Ag.,M.Pd.I.,Gr Di balik kelas-kelas yang berjalan tertib, pembelajaran yang terencana, serta evaluasi yang teruk...
Selengkapnya
Pendidikan Anak Inklusi: Merangkul Perbedaan, Menumbuhkan Harapan Oleh Lasdi, S.Ag.,M.Pd.I.,Gr Di sebuah ruang kelas yang sederhana, anak-anak duduk berdampingan dengan latar belakang dan kemampuan...
Selengkapnya
Gaya Kepemimpinan Kepala Madrasah yang Membuat Guru Nyaman dan Berkinerja Optimal Oleh Lasdi, S.Ag.,M.Pd.I.,Gr Di sebuah madrasah yang hidup, suasana kerja bukan hanya ditentukan oleh kurikulum at...
Selengkapnya