Menangani Siswa Bermasalah Tanpa Menimbulkan “Masalah Baru”
Lasdi, S.Ag., M.Pd.I., Gr
Dalam dunia pendidikan, guru bukan hanya pengajar yang mentransfer ilmu, tetapi juga pembimbing yang berhadapan langsung dengan dinamika perilaku peserta didik. Setiap siswa memiliki latar belakang, karakter, dan kondisi emosional yang berbeda. Tidak jarang guru menemui siswa dengan perilaku menyimpang, kurang disiplin, malas belajar, atau sulit diatur. Tantangannya bukan sekadar menyelesaikan masalah itu, tetapi bagaimana cara menanganinya tanpa menimbulkan “masalah baru” yang lebih rumit.
Menghadapi siswa bermasalah membutuhkan keterampilan dan kepekaan tinggi. Kesalahan dalam bersikap bisa berakibat fatal, menimbulkan trauma, perlawanan, atau bahkan menurunkan wibawa guru di mata siswa lain. Karena itu, guru perlu menerapkan teknik penanganan yang cerdas, empatik, dan edukatif.
Berikut langkah-langkah yang dapat diterapkan guru dalam menangani siswa bermasalah secara efektif tanpa menimbulkan efek negatif:
1. Pahami Akar Masalahnya
Sebelum bertindak, guru perlu menelusuri penyebab munculnya perilaku bermasalah. Apakah berasal dari faktor keluarga, pergaulan, tekanan akademik, atau kondisi psikologis tertentu. Dengan memahami sumbernya, guru dapat mengambil pendekatan yang lebih tepat sasaran.
2. Gunakan Pendekatan Personal dan Empatik
Siswa bermasalah bukan untuk dihakimi, melainkan dipahami. Guru perlu berbicara secara pribadi dengan nada lembut, menunjukkan empati, dan memberi ruang bagi siswa untuk mengungkapkan perasaannya. Sikap ini menumbuhkan kepercayaan sehingga siswa lebih terbuka menerima bimbingan.
3. Hindari Teguran di Depan Umum
Memarahi siswa di hadapan teman-temannya hanya akan mempermalukan dan memperburuk suasana. Gunakan komunikasi empat mata agar harga diri siswa tetap terjaga. Prinsipnya, koreksi perilaku tanpa melukai perasaan.
4. Berikan Sanksi Edukatif, Bukan Hukuman Fisik
Sanksi sebaiknya bersifat mendidik dan mengarahkan. Misalnya, siswa yang terlambat datang diberi tugas membantu guru piket, atau siswa yang melanggar tata tertib diberi tanggung jawab memperbaiki lingkungan sekolah. Hukuman semacam ini menanamkan tanggung jawab tanpa menimbulkan dendam.
5. Libatkan Orang Tua dan Guru BK (Bimbingan Konseling)
Jika masalah berlarut-larut, penting bagi guru untuk berkoordinasi dengan orang tua dan guru BK. Sinergi ini membantu mencari solusi komprehensif yang mempertimbangkan aspek psikologis dan lingkungan rumah siswa.
6. Tanamkan Nilai Spiritual dan Moral
Dalam konteks madrasah, pendekatan spiritual menjadi kekuatan utama. Mengingatkan siswa tentang nilai kejujuran, tanggung jawab, dan sopan santun melalui doa, keteladanan, serta pembiasaan ibadah dapat memperkuat karakter positif siswa.
7. Berikan Apresiasi atas Perubahan Kecil
Ketika siswa mulai menunjukkan perbaikan, sekecil apa pun, guru perlu memberikan atau pengakuan positif. Hal ini menumbuhkan motivasi internal agar siswa terus berusaha menjadi lebih baik pujian.
Penanganan siswa bermasalah sejatinya merupakan bagian dari proses pendidikan karakter. Guru harus menjadi sosok bijak yang mampu mengubah perilaku negatif menjadi potensi positif. Kuncinya adalah kesabaran, keteladanan, dan komunikasi yang menyejukkan.
Dengan menerapkan teknik-teknik tersebut, guru tidak hanya menyelesaikan masalah perilaku siswa, tetapi juga membangun hubungan yang harmonis dan menumbuhkan iklim belajar yang kondusif. Sebab, sejatinya mendidik bukan tentang menghukum, melainkan mengarahkan dengan kasih dan kebijaksanaan agar tidak muncul masalah baru di kemudian hari.
Bulletin Paramadina News-Edisi November 2025 - MI NU Unggulan Paramadina
Penulis : Lasdi, S.Ag., M.Pd.I., Gr
Kepala MI NU Unggulan Paramadina
(Mahasiswa Program Doktor Unwahas-Konsultan Pendidikan dan Pemerhati Pendidikan )
Peran Strategis Waka Kurikulum dalam Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Oleh Lasdi, S.Ag.,M.Pd.I.,Gr Di balik kelas-kelas yang berjalan tertib, pembelajaran yang terencana, serta evaluasi yang teruk...
Selengkapnya
Pendidikan Anak Inklusi: Merangkul Perbedaan, Menumbuhkan Harapan Oleh Lasdi, S.Ag.,M.Pd.I.,Gr Di sebuah ruang kelas yang sederhana, anak-anak duduk berdampingan dengan latar belakang dan kemampuan...
Selengkapnya
Gaya Kepemimpinan Kepala Madrasah yang Membuat Guru Nyaman dan Berkinerja Optimal Oleh Lasdi, S.Ag.,M.Pd.I.,Gr Di sebuah madrasah yang hidup, suasana kerja bukan hanya ditentukan oleh kurikulum at...
Selengkapnya