Tiga Tugas Kepala Sekolah yang Menentukan Masa Depan
Sekolah Maju, Anak Pandai Berakhlak, Guru Sejahtera
Oleh Lasdi, S.Ag.,M.Pd.I.,Gr
Di balik setiap sekolah yang maju, setiap anak yang tumbuh menjadi pribadi cerdas dan berakhlak, serta setiap guru yang bekerja dengan penuh ketenangan, ada seorang pemimpin yang menjadi penggerak: kepala sekolah. Tidak banyak yang menyadari betapa besar pengaruh pemimpin di tingkat satuan pendidikan terhadap masa depan generasi. Tiga tugas besar, memajukan sekolah, membentuk anak yang pandai berakhlak, serta menyejahterakan guru adalah fondasi berdirinya sebuah lembaga pendidikan yang benar-benar hidup. Namun, mencapai ketiganya membutuhkan langkah-langkah nyata dan konsisten, bukan sekadar program yang indah di atas kertas.
1. Sekolah Maju: Membangun Sistem yang Kuat, Bukan Sekadar Fasilitas
Kemajuan sekolah tidak hanya dilihat dari bangunan megah atau pendingin ruangan di setiap kelas. Kemajuan sekolah ditentukan oleh sistem kerja yang rapi, kepemimpinan yang kuat, serta budaya kerja yang konsisten.
Untuk mewujudkan sekolah maju, kepala sekolah wajib mengambil langkah-langkah strategis berikut:
a. Menyusun Visi dan Roadmap yang Jelas
Setiap kemajuan harus memiliki arah. Roadmap tahunan dan jangka panjang menjadi kompas bagi semua warga sekolah. Program tidak boleh asal berjalan, tapi harus terukur dan evaluatif.
b. Menegakkan Disiplin dan Keteladanan
Kepala sekolah adalah cermin. Jika ia datang lebih awal, pulang terakhir, berpakaian rapi, berbicara santun, maka seluruh guru dan siswa akan mengikuti. Keteladanan adalah motor perubahan paling efektif.
c. Digitalisasi Administrasi dan Pembelajaran
Sekolah maju bergerak menuju era digital: presensi digital, rapor digital, arsip berbasis cloud, hingga pembelajaran dengan LMS sederhana. Langkah kecil digitalisasi memberi dampak besar pada efektivitas kerja.
d. Membentuk Tim Kerja yang Solid
Kepala sekolah tidak mungkin bekerja sendiri. Ia harus membentuk tim administrasi, tim kurikulum, tim sarpras, dan tim mutu yang bergerak sesuai tugasnya.
e. Kemitraan dengan Komite dan Masyarakat
Kemajuan sekolah lahir dari kolaborasi. Komite sekolah harus menjadi mitra aktif, bukan sekadar stempel. Kolaborasi dengan desa, puskesmas, dunia usaha, dan tokoh masyarakat sangat penting. Dengan langkah-langkah ini, sekolah tidak hanya berjalan, tetapi bergerak menuju kemajuan yang nyata dan berkelanjutan.
2. Anak Pandai Berakhlak: Menyatukan Akademik dan Karakter
Tugas kedua kepala sekolah adalah memastikan bahwa anak didik tidak hanya pandai, tetapi juga berakhlak. Di era digital yang penuh distraksi, akhlak menjadi benteng moral anak-anak.
Untuk mencapai itu, kepala sekolah harus menyiapkan langkah sebagai berikut:
a. Menjadikan Pembiasaan Harian sebagai Kultur Sekolah
• Salam 3S (senyum, sapa, salam) setiap pagi.
• Doa bersama sebelum dan sesudah pelajaran.
• Shalat dhuha dan tadarus bagi sekolah berbasis agama.
• Literasi 15 menit sebelum belajar.
Pembiasaan ini membentuk karakter tanpa harus banyak teori.
b. Mengintegrasikan Pendidikan Karakter dalam Semua Mata Pelajaran
Tidak hanya guru agama yang bertanggung jawab. Guru matematika, sains, bahasa, bahkan olahraga harus menyisipkan nilai kejujuran, kedisiplinan, dan tanggung jawab dalam pembelajaran.
c. Menjadikan Guru sebagai Teladan Akhlak
Anak meniru, bukan sekadar mendengar. Guru harus menjadi figur yang santun, ramah, adil, dan sabar. Kepala sekolah harus memastikan semua guru memiliki integritas dan etika profesi.
d. Menghidupkan Ekstrakurikuler yang Membentuk Kepribadian
Pramuka, PMR, hadrah, olahraga, dan seni bukan kegiatan tambahan, tetapi ruang pembentukan karakter. Anak belajar kerja sama, kepemimpinan, kejujuran, dan disiplin.
e. Membangun Lingkungan Sekolah yang Ramah Anak
Sekolah yang bersih, hijau, aman, dan bebas kekerasan membuat anak tumbuh percaya diri dan berakhlak baik. Kepala sekolah harus memastikan budaya anti-bullying berjalan tegas. Anak yang pandai berakhlak adalah hasil dari lingkungan yang mendidik dan pemimpin yang konsisten mengawal program karakter.
3. Guru Sejahtera: Karena Guru Tenang, Kinerja Gemilang
Tidak mungkin sekolah maju jika guru tidak sejahtera. Guru adalah penggerak utama pembelajaran, dan kesejahteraan mereka wajib menjadi prioritas kepala sekolah. Agar guru merasa aman, nyaman, dan dihargai, kepala sekolah perlu melakukan langkah-langkah berikut:
a. Mengelola Keuangan Sekolah dengan Transparan
Transparansi adalah kunci kepercayaan. Hak guru harus diberikan tepat waktu, tanpa potongan yang tidak jelas.
b. Memberikan Penghargaan atas Kinerja dan Inovasi
Sertifikat penghargaan, apresiasi di rapat bulanan, atau publikasi karya guru adalah bentuk sederhana tapi berdampak besar pada semangat kerja.
c. Menyediakan Pelatihan Pengembangan Profesional
MGMP internal, workshop kecil, pelatihan digital, atau diskusi rutin antar guru membuat mereka terus berkembang tanpa harus keluar sekolah.
d. Menciptakan Lingkungan Kerja yang Harmonis
Komunikasi yang sehat, rapat yang tidak memberatkan, dan kepemimpinan yang tidak otoriter membuat guru merasa aman dan dihargai.
e. Membantu Memperjuangkan Hak dan Kesejahteraan Tambahan
Kepala sekolah dapat menjalin kerja sama dengan yayasan, pemerintah daerah, atau lembaga sosial untuk menambah kesejahteraan guru, baik melalui insentif, bantuan, atau program peningkatan kompetensi. Guru yang sejahtera akan mengajar dengan hati, bukan sekadar menggugurkan kewajiban. Dampaknya langsung terasa pada prestasi dan disiplin siswa.
Kepala Sekolah: Penentu Arah Peradaban Kecil Bernama Sekolah
Ketiga tugas besar ini bukan pekerjaan mudah, tetapi bukan pula sesuatu yang mustahil dicapai. Kepala sekolah memegang peranan sebagai:
• Manajer sistem, yang memastikan sekolah berjalan baik.
• Pemimpin moral, yang mengarahkan anak agar berakhlak.
• Pelindung profesi, yang memperhatikan kesejahteraan guru.
Ketika ketiga tugas ini berjalan bersamaan, maka sekolah menjadi tempat yang hidup:
• Guru bahagia bekerja.
• Anak semangat belajar.
• Masyarakat percaya dan mendukung.
• Program berjalan bukan karena perintah, tetapi karena kebutuhan.
Masa depan pendidikan tidak ditentukan oleh gedung atau bantuan dana, tetapi oleh pemimpin yang menjalankan tiga tugasnya dengan hati, integritas, dan strategi yang tepat.
Pada akhirnya, kepala sekolah bukan sekadar jabatan administratif, tetapi penentu arah masa depan ratusan bahkan ribuan anak. Dan ketika kepala sekolah menjalankan tiga tugas besar ini dengan sungguh-sungguh, maka lahirlah sebuah institusi pendidikan yang bukan hanya maju, tetapi menjadi cahaya bagi masa depan.
Bulletin Paramadina News-Edisi Nopember 2025 MI NU Unggulan Paramadina
Penulis: Lasdi, S.Ag., M.Pd.I., Gr
Kepala MI NU Unggulan paramadina
(Mahasiswa Program Doktor Unwahas-Konsultan Pendidikan dan Pemerhati Pendidikan )
Peran Strategis Waka Kurikulum dalam Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Oleh Lasdi, S.Ag.,M.Pd.I.,Gr Di balik kelas-kelas yang berjalan tertib, pembelajaran yang terencana, serta evaluasi yang teruk...
Selengkapnya
Pendidikan Anak Inklusi: Merangkul Perbedaan, Menumbuhkan Harapan Oleh Lasdi, S.Ag.,M.Pd.I.,Gr Di sebuah ruang kelas yang sederhana, anak-anak duduk berdampingan dengan latar belakang dan kemampuan...
Selengkapnya
Gaya Kepemimpinan Kepala Madrasah yang Membuat Guru Nyaman dan Berkinerja Optimal Oleh Lasdi, S.Ag.,M.Pd.I.,Gr Di sebuah madrasah yang hidup, suasana kerja bukan hanya ditentukan oleh kurikulum at...
Selengkapnya